"The Amazing World Of NisaUzumaki" Have Fun and Keep Fighting Yah :) Yoroshiku Onegai Shimasu ~~ nisauzumaki.blogspot.com

Jumat, 22 November 2013

Short Story ~ Aku Dan Kakakku


 Aku Dan Kakakku 
                Tak terasa sudah satu tahun aku dibonceng kakakku dari rumah sampai sekolah untuk menempuh perjalanan menuntut ilmu di SMP Taruna. Waktu berjalan dengan begitu cepatnya. Serasa baru kemarin bersekolah bersama kakak, tapi sekarang sudah berpisah begitu saja. Dulu, hampir setiap hari baik berangkat maupun pulang sekolah selalu bersama dengan kakak. Tapi sekarang keadaan sudah begitu berbeda, karena adanya kenaikan kelas yang harus memaksa aku dan kakakku untuk hidup berpisah.
            Kenaikan kelas memang suatu moment yang membahagiakan, tapi bagiku kenaikan kelas tahun ini menjadi moment yang menyedihkan. Karena kenaikan kelas tahun ini adalah waktu dimana aku dan kakakku harus berpisah karena keadaan yang memang memaksa kami untuk berpisah. Dimana Kakakku ingin melanjutkan sekolahnya di kota dan hidup di dalam satu kamar kost yang kecil.
            Dari dulu kakakku sudah menginginkan untuk melanjutkan sekolahnya di kota. Sebetulnya dalam hatiku ingin memaksa kakak untuk bersekolah di dekat rumah saja agar tetap bisa bersama dengan keluarga dan tetap bisa berangkat sekolah bersamaku. “Kak sekolah di SMA Taruna aja biar bisa berangkat bareng sama aku.” Ucapku. “Tapi dik sekolah di kota itu udah jadi keinginanku.” Jawab kakak. Setelah aku fikir - fikir itu juga demi kebaikan kakak agar dapat mewujudkan cita-citanya. Akhirnya, aku mencoba mengikhlaskan kakakku untuk bersekolah di kota dan berpisah dengannya.”Yaudahlah kak gak papa. Tapi belajar lohh yaaa” Ucapku dengan pelan.
            Tak lama setelah pendaftaran, kini tiba saatnya melihat hasil tes kakakku. Awalnya aku, ibu dan kakakku  ragu, tapi dengan penuh percaya diri kami berangkat untuk melihat hasil tes. Alhamdulillah, setelah melihat hasil tes ternyata kakakku diterima di sekolah tersebut. Mengetahui hal tersebut aku, ibu dan kakakku serta keluargaku tak henti-hentinya bersyukur atas diterimanya kakakku di sekolah tersebut. “Alhamdulillah..” Ucap kami.
            Karena minggu ini adalah minggu terakhir di liburan kenaikan kelas kali ini.Aku dan kakakku memanfaaatkannya untuk menghabiskan waktu bersama. “Ayo dik jalan-jalan?” Tanya kakakku. “Ayo kak” Jawabku dengan saaangat gembira. Saat itu juga aku puas-puaskan untuk minta dibonceng kakakku dari pagi sampai sore, karena sebentar lagi aku sudah tidak bisa sesering ini merasakan boncengan kakakku. Aku pasti akan merindukan rasanya dibonceng kakak saat ngebut dan saat pelan-pelan sambil menikmati suasana di dekat desaku.
Setelah berhari-hari kami menghabiskan waktu liburan, kini tiba saatnya bagi kami untuk memulai Tahun Ajaran Baru. Inilah moment yang sangaaaat menyedihkan dalam hidupku. Air mataku pun tak terbendung karena sedih yang kurasakan. Dengan erat kupeluk kakakku dan kurasakan hangat tubuhnya. Sungguh memang benar benar hal yang menyedihkan harus berpisah dengan kakak.
            Sekarang rumah menjadi sepi, tak ada yang menghiasi. Biasanya pagi, siang dan malam selalu ada kakak yang menemani.  Saat aku tidur di atas kasur aku berfikir, aku bisa tidur di atas kasur yang luas dan tinggal di rumah yang nyaman, sedangkan kakak hanya tidur di kasur yang sempit dan hanya hidup di dalam satu kamar kost yang kecil. Tapi ini adalah hal terbaik untuk kakakku dalam menggapai cita-citanya.
            Satu bulan pertama saat kakak sudah tidak lagi di rumah, aku merasa kesepian. Setiap pergi untuk menjenguk kakak hatiku merasa sangaaat gembira. Tapi ketika waktu pulang tiba, aku tak bisa menahan air mataku. Rasanya aku tak ingin pergi meninggalkannya hidup sendirian di tengah-tengah Kota. Setiap kakakku pergi meninggalkanku, badanku tiba-tiba panas dan akhirnya jatuh sakit. Tapi anehnya, kenapa sakit ini datang setelah aku berpisah dengan kakak ?. Yaa mungkin ini karena aku tak ingin bepisah dengannya.
            Tapi, setidaknya setiap satu minggu sekali kakak pulang ke rumah untuk menikmati hari minggu di rumah. Dengan begini rasa rinduku pada kakak sedikit terobati. Walaupun hanya dua hari bisa bertemu tapi bagiku itu sudah cukup. Melihat wajahnya yang ceria sudah membuatku bahagia. Karena kebahagiaan kakak adalah kebahagiaanku juga.
            Kini aku sadar bahwa aku sangat menyayangi kakakku. Walaupun aku sering menjahilinya, tapi kakak tetap sabar dalam menghadapi sikapku. Terima kasih kakak, kau sudah memberiku kasih sayang dan kesabaranmu. Terima kasih juga atas tinta berwarna yang kakak tuangkan di lembaran putih hidupku yang membuat hidupku menjadi lebih berwarna.
Do’aku untuk kakak semoga kakak tetap selalu dalam lindungan Allah, mudah dalam menuntut ilmu di sekolah kakak dan dapat meraih cita-cita kakak serta dapat menjadi anak yang berguna bagi orang tua, agama, nusa dan bangsa. Aammiinnn Ya Robbal ‘Alaamin !!


2 komentar:

Thank You :) :) !!